Penatalaksanaan Drowning: Review Article

Latar belakang: Drowning atau tenggelam didefinisikan sebagai masuknya cairan yang cukup banyak ke dalam saluran nafas paru-paru. Dalam kasus tenggelam, terendamnya seluruh tubuh tidak diperlukan. Yang diperlukan adalah adanya menutupi lubang hidung dan mulut sehingga hanya terbatas pada perairan seperti laut, sungai, danau, kolam renang, tetapi mungkin pula terbenam kubangan selokan di mana bagian muka berada bawah permukaan air.
 Isi: Ketika seseorang air masuk bisa saja tertelan dimuntahkan. dorongan inspirasi terlalu tinggi untuk dilawan, dapat udara batuk terjadi respons refleks. Cairan diaspirasi menyebabkan washout disfungsi surfaktan, peningkatan permeabilitas kapiler, kolaps alveolar, ketidaksesuaian rasio ventilasi- perfusi. Hal ini keluhan pernapasan ringan hingga edema paru non- kardiogenik fulminan, dengan gambaran klinis mirip sindrom gangguan akut dewasa (ARDS).
 Kesimpulan: Near drowning keadaan hampir merupakan suatu kondisi mati karena bernapas tercekik air. Prinsip utama penatalaksanaan mempertahankan oksigenasi adekuat, mencegah aspirasi dari lambung, menstabilkan suhu tubuh. Berdasarkan hal ini, tatalaksana kegawatdaruratan dilakukan yaitu berupa resusitasi jantung (RJP). Manajemen jalan napas baik menjadi aspek kunci mendapatkan prognosis baik. Pasien near-drowning mengalami hipotermia ditatalaksana prinsip rewarming aktif mau pun pasif.